Rabu, 09 Mei 2012

21. Proses evaluasi hasil karya



Evaluasi dirancang untuk memberikan kepada orang yang dinilai dan orang yang menilai atau manajer,informasi mengenai hasil karya. Secara umum bahwa tujuan evaluasi hasil karya adalah untuk mencapai kesimpulan yang evaluatif atau yang memberipertimbangan mengenai hasil karya dan untukmengembangkan karya lewat program.


Secara khusus evaluasi hasil karya dapat memberi dampak sebagai berikut :
1. Program evaluasi hasil karya yang dirancang dan dilaksankan dengan baik dapat memiliki pengaruh motivasional terhadap para bawahan, antara lain dapat merangsang peningkatan, mengembangkan rasa tanggung jawab, dan menaikkan keterikatan kepada organisasi.
2. Meningkatkan pengertian manajerial
3. Memberikan dasar bagi perencanaan, pelatihan dan pengembangan.
4. Mengurangi pilih kasih dalam mengambil keputusan manajerial yang penting.

Prosedur evaluasi hasil karya tradisional yang masih sering digunakan dalam suatu perusahaan, antara lain sebagai berikut :

1.Skala penilaian.
Teknik ini merupakan prosedur evaluasi hasil karya yang tertuadan paling luas digunakan yang dalam praktiknya terdapa tbeberapa bentuk. Penilai diberi sebuah formulir yang dicetak,satu formulir bagi setiap bawahan yang harus dinilai. Isiformulir biasanya mengandung sejumlah karakteristik hasilkarya yang harus dinilai.

2.Cerita deskriptif 
Prosedur ini menuntut agar penilai (manajer) mendeskripsikan pokok-pokok kekuatan dan kelemahan orang yang dinilai.Sebenarnya metode ini hanya sedikit memberi kesempatanuntuk membandingkan para bawahan yang dinilai mengenaidimensi karya spesifik

3.Daftar cek yang dibobot.
Prosedur ini terdiri atas sejumlah pertanyaan yang menjelaskan beraneka macam dan tingkat perilaku bagi suatu pekerjaan tertentu. Masing-masing pernyataan mempunyai bobot atau nilai yang diberikan kepadanya. Penilaian mengevaluasi setiap bawahan dengan mengecek pernyataan yang menjelaskan perilaku individual. Tanda cek danbobot yang sesuai dijumlahkan bagi setiap bawahan.

4.Metode pengangkatan
Pada teknik ini, manajer menggunakan prosedur urutan pangkat untuk menilai semua bawahannya. Bawahan diberi pangkat menurut nilai relatif mereka bagi perusahaan mengenai satu dimensi hasil karya atau lebih.

Diorganisasi khususnya perusahaan besar yang berkembang di Amerika Serikat telah mengembangkan metode evaluasi hasilkarya dengan lebih modern.
a.Metode penilaian yang berjangkar padaperilaku.
b.Manajemen berdasarkan sasaran

Evaluasi merupakan salah satu komponen system pembelajarn/pendidikan. Hal ini evaluasi berarti, evealuasi merupakan kegiatan yang tak terelakan dalam setiap kegiatan/proses pembelajaran. Evaluasi hasil belajar menekankan kepada diperolehnya informasi tentang seberapakah perolehan siswa/mahasiswa dalam mencapai tujuan pembelajaran yang ditetapkan. Dengan demikian evaluasi hasil belajar menetapkan baik buruknya hasil dari kegiatan pembelajaran.

Kelemahan pokok pengukuran hasil belajar di lembaga pendidikan pada umumnya tidak terletak pada bentuk dan tipe butir soal yang digunakan, tetapi terutama terletak pada bentuk dan kemampuan guru/dosen/dosen untuk mengkonstruksi butir soal dengan baik. Butir soal tipe apapun baik butir soal uraian maupun butir soal objektif dapat digunakan untuk mengukur hasil belajar bila butir soal tersebut dikonstruksi dengan baik dan sesuai dengan tujuan yang ingin dicapai. 

Gibson (Organisasi dan Manajemen Perilaku Struktur Proses),Proses Evaluasi Hasil Karya Sekarang ini digunakan banyak macam program evaluasi hasil karya. organisasi program evaluasi itu dirancang untuk memberikan kepada orang yang dinilai (raicc) dan orang yang menilai (rater) atau manajer, informasi mengenai hasil karya.
Tetapi sebelum program evaluasi hasil karya dipilih harus ada pengertian yang jelas di antara orang yang menilai dan yang dinilai mengenai sasaran system. Dua tujuan dari hasil evaluasi hasil karya yang dinyatakan secara luas adalah untuk mencapai suatu kesimpulan yang evaluatif atau memberi pertimbangan mengenai hasil karya dan untuk mengembangkan karya lewat program. Dua tujuan yang dinyatakan secara luas ini diperbandingkandalam Tabel-1 . Perlu diperhatikan perbedaan dalam orientasi waktu, sasaran, dan peranan dari orang yang dinilai dan orang yang menilai.

20. Proses Pengambilan Keputusan



Keputusan dari seorang pemimpin tidak datang secara tiba-tiba, tetapi melalui suatu proses. Pengambilan keputusan yang akan diwujudkan menjadi kegiatan kelompok merupakan hak dan kewajiban pucuk pimpinan berupa wewenang dan wewenang itu dapat dilimpahkan.

Pengambilan keputusan oleh seorang pemimpin yang bersifat apriori (berburuk sangka) selalu merupakan proses, baik yang berlangsung dalam pikiran maupun dalam kegiatan oprasioal pemecahan masalah. Proses pengambilan keputusan itu berlangsung dengan tahapan sebagai berikut :

a. Menghimpun data melalui pencatatan bahkan mungkin berupa kegiatan penelitian
b. Melalui analisis data
c. Menetapkan keputusan yang akan ditempuh
d. Mengoprasionalakan keputusan menjadi kegiatan
e. Selama berlangsungnya kegiatan sebagai pelaksana keputusan akan diperoleh data oprasional yang baru

Sementara itu tahapan-tahapan dalam proses pengambilan keputusan dapat dikemukakan sebagai berikut :

a. Tetapkan masalah
b. Idntifikasi criteria keputusan
c. Alokasikan bobot pada criteria
d. Kembangkan alternaif
e. Evaluasi alternative
f. Pilih alternative terbaik

Proses mempengaruhi pengambilan keputusan. Dan komunikasi adalah proses-proses manejerial karena secara nyata dilaksanakan oleh para manajer. Proses-proses ini juga merupakan proses-proses organisasional karena lebih penting daripada manajer individual dalam pengaruhnya pada pencapaian tujuan–tujuan organisasi. Ketiga proses organisasi dan manejemen ini merupakan bagian vital sistem organisasi formal dan mempunyai implikasi-implikasi sangat penting terhadap perilaku organisasional.

Pengambilan keputusan adalah serangkaian aktivitas yang dilakukan oleh seseorang dalam usaha memecahkan permasalahan yang sedang dihadapi,kemudian menetapkan salah satu alternatif yang dianggap paling rasional dan sesuai dengan sistem.Dalam suatu organisasi yang mengambil keputusan adalah manajer. Kualitas keputusan yang diambil oleh manajer merupakan ukuran dari efektivitas mereka.
Setiap keputusan adalah hasil proses yang dinamis yang dipengaruhi oleh kekuatan yang banyak sekali.Proses pengambilan keputusan merupakan aktivitas yang berurutan dan bukannya sebagai serangkaian langkah. Kajian mengenai desain umum tentang proses pengambilan keputusan biasanya ditekankan pada keputusan yang tak terprogram.

Proses pengambilan keputusan yangdimaksudkan adalah :
1. Menetapkan tujuan dan sasaran khususdan mengukur hasilnya,
2. Identifikasi permasalahan,
3. Mengembangkan alternatif,
4. Mengevaluasi alternatif,
5. Memilih alternatif,
6. Melaksanakan keputusan, serta
7. Pengendalian dan penimbangan


19. Proses Komunikasi



Proses komunikasi adalah: Komunikator -> Pesan (bisa berupa lisan maupun tulisan -> media -> komunikan-> efek -> perilaku.

Hakekat Komunikasi Memahami komunikasi berarti memahami apa yang terjadi selama komunikasi berlangsung, mengapa itu terjadi, manfaat apa yang dirasakan, akibat-akibat apa yang ditimbulkannya, apakah tujuan dari aktifitas berkomunikasi sesuai dengan apa yang diinginkan, memahami hal-hal yang dapat mempengaruhi dan memaksimalkan hasil-hasil dari kejadian tersebut.Menurut Anwar arifin (1988:17), komunikasi merupakan suatu konsep yang multi makna. Makna komunikasi dapat dibedakan berdasarkan :

Komunikasi sebagai proses sosial Komunikasi pada makna ini ada dalam konteks ilmu sosial. Dimana para ahli ilmu sosial melakukan penelitian dengan menggunakan pendekatan komunikasi yang secara umum menfokuskan pada kegiatan manusia dan kaitan pesan dengan perilaku. Harold D. Lasswell meneliti masalah identifikasi simbol dan image yang bertolak belakang dengan realitas/efek pada opini publik. Berkaitan dengan efek-efek teknik propaganda pada perang dunia 1 (1927). 
Beliau seorang ahli politik, meneliti dengan cara meyebarkan leaflet mengenai perang. Kurt lewin meneliti fungsi-fungsi komunikasi pada kelompok sosial informal. Lewin meneliti tipe-tipe gatekeeper yang dilakukan oleh pemimpin-pemimpin autokratik, demokratik.

Lewin juga meneliti individu-individu yang ada pada kelompok-kelompok penekan dan individu-individu yang berada pada kelompok (members group). Soearang ahli psikologi. Carl Hovland meneliti kredibilitas sumber (komunikator) hubungannya dengan efek persuasi (perubahan sikap). Hovland adalah peneliti yang memperkenalkan penelitian-peneltian eksperimental dalam komunikasi massa. Seorang ahli sosiologi, meneliti melalu pemutaran film berbeda kepada 2 kelompok berbeda, dan melihat efek dari film tersebut terhadap individu. Kredibiltas terdiri dari 1. Expert (ahli dalam bidang tersebut) 2.

Competency (memiliki kompetensi) 3. Skill (harus memiliki kemampuan dalam bidang nya) 4. Trust (harus bisa di percaya) Paul F.Lazarsfeld mengungkapkan hubungan antara status sosial, ekonomi, mass media exposure dan pengaruh interpersonal atau efek pengetahuan, sikap dan perubahan perilaku. Beliau seorang ahli matematika Teknik-teknik analisis yang digunakan oleh para peneliti tersebut memberikan contoh bagaimana menjelaskan sistem komunikasi dalam konteks proses sosial.

Komunikasi sebagai Peristiwa Dalam hal ini komunikasi mempunyai pengertian, bahwa komunikasi merupakan gejala yang dipahami dari sudut bagaimana bentuk dan sifat terjadinya. Peristiwa komunikasi dapat diklasifikasikan berdasarkan kriteria tertentu. Ada yang membedakan komunikasi massa dengan komunikasi tatap muka, komunikasi verbal dan non verbal, komunikasi yang menggunakan media dan tanpa media.

Komunikasi sebagai Ilmu Struktur ilmu pengetahuan meliputi aspek aksiologi, epistomologi dan ontologi. Aksiologi mempertanyakan dimensi utilitas (faedah, peranan dan kegunaan).
Epistomologi menjelaskan norma-norma yang dipergunakan ilmu pengetahuan untuk membenarkan dirinya sendiri. Sedangkan ontologi mengenai struktur material dari ilmu pengetahuan.
Komunikasi sebagai kiat atau keterampilan Komunikasi dipandang sebagai skill yang oleh individu dipergunakan untuk melakukan profesi komunikasi. Perkembangan dunia komunikasi di Indonesia pada masa yang akan datang menunjukkan prospek yang semakin cerah. Dengan demikian, masalah-masalah yang berhubungan dengan profesi komunikasi tetap menjadi agenda penting. Antara komunikasi dan bidang profesional terdapat kaitan yang signifikan. Dalam menunjang suatu profesi atau karir yang menuntut kemampuan pemahaman pada sifat dasar komunikasi, berkomunikasi secara kompeten dan efektif diperlukan dalam bidang kemampuan berkomunikasi (speech communication), komunikasi massa, komunikasi organisasi, komunikasi politik, public relations, periklanan, penyiaran (broadcasting) dan pemasaran.

 Pengetahuan dan kemampuan komunikasi adalah dasar untuk kualitas kepemimpinan. Merupakan hal pokok untuk hubungan interpersonal, mempengaruhi dan perkembangan informasi dalam organisasi. Komunikasi juga memainkan peran penting dalam perencanaan, pengambilan keputusan, pemikiran strategis, memperoleh pengetahuan teknis dan menilai hasil.

Komunikasi dapat didefinisikan sebagai penyampaian informasi dan pengertian dengan menggunakan tandayang sama. Komunikasi sangat penting karena paramanajer dalam suatu organisasi jarang bekerja dengan mengunakan barang tetapi lebih sering menggunakaninformasi mengenai barang itu. Komunikasi tidak dapat dihindarkan dalam setiap fungsi organisasi karena setiap manajer harus menjadi seorang widiasuara. Meskipun sudah ada kemajuan yang pesat dalam teknologi komunikasi dan informasi, namun komunikasiantar individu dalam organisasi tetap diperlukan.Komunikasi antar individu tidak bergantung pada teknolohgi, tetapi bergantung pada kekuatan dalam diri individu dan dalam lingkungannya. Komunikasi adalah proses di dalam orang.

18. Proses Organisasi



Proses dalam kamus bahasa Indonesia berarti rangkaian suatu tindakan. Sedangkan proses dalam buku organisasi karamgan Gibso Invancevich Donnelly adalah berkenaan dengan aktifitas yang memberi kehidupan pada skema organisasi tersebut. Proses organisasi merupakan jiwa bagi struktur organisasi. Jika proses tersebut tidak berjalan dan berfungsi dengan baik,maka masalah tidak pernah yang tidak perah diharapkan akan timbul dalam sebuah organisasi.

Adapun model organisasi yang akan kita bahas disini ada empat proses prilaku yang nanti akan menyumbangkan prestasi pada organisasi yang effektif. Empat proses tersebut yaitu komunikasi, pengambilan keputusasn, evaluasi prestasi, sosialisasi dan karir.

Dua aspek utama struktur organisasi adalah pembagian kerja dan departementalisasi. Pembagian kerja merupakan pemecahan suatu tugas kerja sehingga setiap anggota dalam organisasi bertanggung jawab dan melaksanakan seperangkat aktivitas yang terbatas danbukan keseluruhan tugas. Sedangkan departementalisasi adalah pengelompokkan aktivitas pekerjaan sehingga aktivitas dan hubungan yang serupadan logis dapat diselenggarakan secara serempak.Departemtalisasi mewakili struktur formal suatu organisasi seperti telah dideskripsikan dalam bagan organisasi.

Dalam struktur organisasi, tujuan utama dua aspek penting diatas adalah untuk memudahkan proses komunikasi, pengambilan keputusan, evaluasi hasilkerja, ibalan, sosialisasi, dan karier.




 Kelima aktivitas tersebut merupakan proses organisasi yang masing-masing akan dideskripsikan sebagai berikut :

1. Proses komunikasi
2. Proses pengambilan keputusan
3. Proses evaluasi hasil karya
4. Proses imbalan
5. Proses sosialisasi dan proses karier