Kamis, 02 Januari 2014

Analisa DFD



Di atas ini terdapat DFD yang menggambarkan arus data dalam penelitian tentang pemetaan berabis GIS yang diterapkan pada sebuah peternakan di universitas kopenhagen Denmark. Penelitian ini ditunjukan untuk membuat system yang lebih akurat mengenai pemetaan peternakan dan hasil dari peternakan tersebut.
Pada gambar di atas terdapat tiga jenis entitas yaitu Process,Database dan Eksternal Entity. 
Yang merupakan proses adalah : 

 1. Pengalokasian Tugas 
        2. Pemrosesan Aplikasi 
        3. Perhitungan pembayaran pengguna
        4. Pemilihan Sub Field
         5. Percobaan Rencana

Sedangkan yang termasuk Database adalah :
      -    Percobaan
      -   Sumberdaya Peternakan
     -    Peta Peternakan
     -    Perawatan
       -  Sejarah

Sedangkan yang termasuk Entitas luar adalah :
       1.  Peneliti 
       2. Staff Peternakan

Metodologi dalam menganalisis system DFD di atas terbagi menjadi dua, yaitu Soft system dan Hard system. Soft system digunakan untuk menganalisis aktifitas pengguna serta mengidentifikasi kebutuhan pengguna. Sedangkan Hard system digunakan untuk menyusun penanganan data dalam kantor peternakan.

Salah satu alur yang terjadi dalam DFD di atas adalah Peneliti mengadakan penelitian dengan pemroses formulir aplikasi yang hasilnya akan menjadi sumber dari pemilihan sub field serta percobaan perencanaan yang hasilnya akan dikembalikan ke peneliti.

Atau bisa juga hasil dari percobaan perencanaan digunakan dalam database yang dimiliki oleh peternakan seperti percobaan, sumber daya, peta peternakaan, perawatan serta sejarah yang hasilnya bisa diberikan kepada staff peternakan atau di olah kembali dengan melakukan perhitungan pembayaran pengguna, yang hasilnya diberikan kepada peneliti ataupun bisa juga dengan melakukan proses selanjutnya yaitu pengalokasian tugas yang hasilnya bisa digunakan oleh staff peternakan.


Penelitian mengenai DFD tentang Peternakan ini bisa memberikan keuntungan kepada staff peternakan misalnya memberikan system analisis yang lengkap untuk mendesain dan membangun system manajemen informasi dalam peternakan tersebut secara lebih baik.

Rabu, 01 Januari 2014

Tugas Softskill Mengenai DFD

Pengertian Data Flow Diagram Menurut Para Ahli
·         Pengertian Data Flow Diagram (DFD) Menurut Wikipedia adalah suatu diagram yang menggunakan notasi-notasi untuk menggambarkan arus dari data sistem, yang penggunaannya sangat membantu untuk memahami sistem secara logika, tersruktur dan jelas. DFD merupakan alat bantu dalam menggambarkan atau menjelaskan sistem yang sedang berjalan logis.

·         Pengertian Data Flow Diagram (DFD) Menurut Wijaya (2007) 
      Adalah gambaran grafis yang memperlihatkan aliran data dari sumbernya dalam obyek kemudian melewati suatu proses yang mentransformasikan ke tujuan yang lain, yang ada pada objek lain.

·         Pengertian Data Flow Diagram (DFD) Menurut Kristanto, 2003 
      adalah suatu model logika data atau proses yang dibuat untuk menggambarkan dari mana asal data dan kemana tujuan data yang keluaran dari sistem, dimana data di simpan, proses apa yang menghasilkan data tersebut, dan interaksi antara data yang tersimpan dan proses yang dikenakan pada data tersebu

·         Pengertian Data Flow Diagram (DFD) Menurut Jogiyanto Hartono, 2005-701 Adalah Diagram yang menggunakan notasi simbol untuk menggambarkan arus data system



Didalam DFD terdapat 3 level, yaitu :

Diagram Konteks : menggambarkan satu lingkaran besar yang dapat mewakili seluruh proses yang terdapat di dalam suatu sistem. Merupakan tingkatan tertinggi dalam DFD dan biasanya diberi nomor 0 (nol). Semua entitas eksternal yang ditunjukkan pada diagram konteks berikut aliran-aliran data utama menuju dan dari sistem. Diagram ini sama sekali tidak memuat penyimpanan data dan tampak sederhana untuk diciptakan.

Diagram Nol (diagram level-1) : merupakan satu lingkaran besar yang mewakili lingkaran-lingkaran kecil yang ada di dalamnya. Merupakan pemecahan dari diagram Konteks ke diagram Nol. di dalam diagram ini memuat penyimpanan data.
Diagram Rinci : merupakan diagram yang menguraikan proses apa yang ada dalam diagram Nol.

FUNGSI DFD
Fungsi dari Data Flow Diagram adalah :

Data Flow Diagram (DFD) adalah alat pembuatan model yang memungkinkan profesional sistem untuk menggambarkan sistem sebagai suatu jaringan proses fungsional yang dihubungkan satu sama lain dengan alur data, baik secara manual maupun komputerisasi.

DFD ini adalah salah satu alat pembuatan model yang sering digunakan, khususnya bila fungsi-fungsi sistem merupakan bagian yang lebih penting dan kompleks dari pada data yang dimanipulasi oleh sistem. Dengan kata lain, DFD adalah alat pembuatan model yang memberikan penekanan hanya pada fungsi sistem.

DFD ini merupakan alat perancangan sistem yang berorientasi pada alur data dengan konsep dekomposisi dapat digunakan untuk penggambaran analisa maupun rancangan sistem yang mudah dikomunikasikan oleh profesional sistem kepada pemakai maupun pembuat program.

SYARAT MEMBUAT DFD

Syarat-syarat pembuatan DFD ini adalah :
1. Pemberian nama untuk tiap komponen DFD.
2. Pemberian nomor pada komponen proses.
3. Penggambaran DFD sesering mungkin agar enak dilihat.
4. Penghindaran penggambaran DFD yang rumit.
5. Pemastian DFD yang dibentuk itu konsiten secara logika.

TIPS DALAM MEMBUAT DFD

Berikut ini tips-tips dalam membuat DFD :

·         Pilih notasi sehingga proses yang didekomposisi atau tidak didekomposisi dapat dibaca dengan mudah.

·         Nama proses harus terdiri dari kata kerja dan kata benda.

·         Nama yang dipakai untuk proses, data store, dataflow harus konsisten (identitas perlu).

·         Setiap level harus konsisten aliran datanya dengan level sebelumnya.

·         Usahakan agar external entity pada setiap level konsisten peletakannya.

·         Banyaknya proses yang disarankan pada setiap level tidak melebihi 7 proses.

·         Dekomposisi berdasarkan kelompok data lebih disarankan (memudahkan aliran data ke storage yang sama).

·         Nama Proses yang umum hanya untuk prose yang masih akan didekomposisi
.
·         Pada Proses yang sudah tidak didekomposisi, nama Proses dan nama Data harus sudah spesifik.
·         Aliran ke storage harus melalui proses, tidak boleh langsung dari external entity.

·         Aliran data untuk Proses Report  : harus ada aliran keluar. Akan ada aliran masuk jika perlu parameter untuk mengaktifkan report.Aliran data yang tidak ada datastorenya harus diteliti, apakah memang tidak mencerminkan persisten entity (perlu disimpan dalam file/tabel), yaitu kelak hanya akan menjadi variabel dalam program.


LANGKAH MEMBUAT/MENGGAMBAR DFD

Tidak ada aturan baku untuk menggambarkan DFD. Tapi dari berbagai referensi yang ada, secara garis besar langkah untuk membuat DFD adalah :

1. Identifikasi Entitas Luar, Input dan Output
Identifikasi terlebih dahulu semua entitas luar, input dan ouput yang terlibat di sistem.

2. Buat Diagram Konteks (diagram context)
Diagram ini adalah diagram level tertinggi dari DFD yang menggambarkan hubungan sistem dengan    lingkungan luarnya. Caranya :
• Tentukan nama sistemnya.
• Tentukan batasan sistemnya.
• Tentukan terminator apa saja yang ada dalam sistem.
• Tentukan apa yang diterima/diberikan external entity dari/ke sistem.
• Gambarkan diagram konteks.


3. Buat Diagram Level Zero (Overview Diagram)
Diagram ini adalah dekomposisi dari diagram konteks. Caranya :
·         •Tentukan proses utama yang ada pada sistem.
·         •Tentukan apa yang diberikan/diterima masing-masing proses ke/dari sistem sambil  memperhatikan konsep keseimbangan (alur data yang keluar/masuk dari suatu level harus    sama dengan alur data yang masuk/keluar pada level berikutnya).
·         •Apabila diperlukan, munculkan data store (master) sebagai sumber maupun tujuan alur data.
·          •Hindari perpotongan arus data.
·         Beri nomor pada proses utama (nomor tidak menunjukkan urutan proses).

4. Buat Diagram Level Satu
Diagram ini merupakan dekomposisi dari diagram level zero. Caranya :
·         •Tentukan proses yang lebih kecil (sub-proses) dari proses utama yang ada di level zero.
·         •Tentukan apa yang diberikan/diterima masing-masing sub-proses ke/dari sistem dan    perhatikan konsep  keseimbangan.
·         •Apabila diperlukan, munculkan data store (transaksi) sebagai sumber maupun tujuan alur  data.
·         •Hindari perpotongan arus data.
·         •Beri nomor pada masing-masing sub-proses yang menunjukkan dekomposisi dari proses    sebelumnya.Contoh : 1.1, 1.2, 2

KESALAHAN DALAM PEMBUATAN DFD

Umumnya kesalahan dalam pembuatan DFD adalah :



















1 - Proses mempunyai input tetapi tidak menghasilkan output. Kesalahan ini disebut dengan blackhole (lubang hitam), karena data masuk ke dalam proses dan lenyap tidak berbekas seperti dimasukkan ke dalam lubang hitam.

2 - Proses menghasilkan output tetapi tidak pernah menerima input. Kesalahan ini disebut dengan miracle (ajaib), karena ajaib dihasilkan output tanpa pernah menerima input.

3 - Input yang masuk tidak sesuai dengan kebutuhan proses.

4 - Data Store tidak memiliki keluaran.
5 - Data Store tidak memiliki masukan.

6 - Hubungan langsung antar entitas luar.   
       - Masukan langsung entitas data store.
       -  Keluaran langsun dari data store ke Entitas luar.

9 - Hubungan langsung antar data store.
   - Data masukan dan keluaran yang tidak bersesuain dalam data store.

                    http://rharajosephira.blogspot.com/2012/10/teknik-dokumentasi-sistem-data-flow.html