Ideologi dan Pandangan Hidup
Ideologi adalah kumpulan ide atau
gagasan. Kata ideologi sendiri diciptakan oleh Destutt de Tracy pada
akhir abad ke-18 untuk mendefinisikan “sains tentang ide“.
Ideologi dapat dianggap sebagai visi yang komprehensif, sebagai cara
memandang segala sesuatu (bandingkan Weltanschauung), secara umum (lihat
Ideologi dalam kehidupan sehari hari) dan beberapa arah filosofis (lihat
Ideologi politis), atau sekelompok ide yang diajukan oleh kelas yang dominan
pada seluruh anggota masyarakat. Tujuan untama di balik ideologi adalah untuk
menawarkan perubahan melalui proses pemikiran normatif. Ideologi adalah sistem
pemikiran abstrak (tidak hanya sekadar pembentukan ide) yang diterapkan pada
masalah publik sehingga membuat konsep ini menjadi inti politik. Secara
implisit setiap pemikiran politik mengikuti sebuah ideologi walaupun tidak
diletakkan sebagai sistem berpikir yang eksplisit. (definisi ideologiMarxisme).
Pandangan hidup adalah sikap manusia yang
paling mendasar dalam menyikapi setiap hal yang terjadi dalam hidupnya, baik
itu berupa masalah, tugas, tantangan dan segala yang dilakukannya manusia pasti
mempunyai pandangannya masing – masing. Saya sebagai makhluk Tuhan yang
beragama meyakini bahwa Tuhan itu ada,dan sangat berperan penting dalam
kehidupan.banyak hal – hal yang tidak bisa dijelaskan dengan akal sehat di
dunia ini, karena memang hal tersebut tidak akan bisa kita pikirkan dengan
pikiran kita yang terbatas.hal inilah yang kita sebut sebagai
iman.banyak orang yang mempertanyakan tentang kepercayaan orang lain yang tidak
bisa diterima dengan akal sehatnya. Jawabannya adalah iman.karena iman adalah
dasar dari segala sesuatu yang kita harapkan dan bukti dari segala sesuatu yang
tidak kita lihat.sama halnya seperti rasa sakit, cinta, dan kasih,
yang kita tidak dapat mengetahui seperti apa wujudnya, dan tidak dapat kita
pikirkan dengan akal sehat tetapi kita mempercayai keberadaan hal tersebut.
Pandangan Hidup adalah suatu pendapat atau ketetapan
yang di jadikan pegangan, pedoman,arahan, dan petunjuk hidup.
Menurut Koentjaraningrat, pandangan hidup adalah
nilai-nilai yang dianut oleh suatu masyarakat yang dipilih secara selektif oleh
para individu dan golongan di dalam masyarakat.
Cita-cita menurut definisi adalah keinginan,
harapan, atau tujuan yang selalu ada dalam pikiran. Tidak ada orang hidup tanpa cita-cita, tanpa berbuat kebajikan, dan tanpa sikap
hidup.
Cita-cita itu perasaan hati yang merupakan suatu keinginan yang ada dalam hati. Cita-cita yang merupakan bagian atau salah satu unsur dari pandangan hidup manusia, yaitu sesuatu yang ingin digapai oleh manusia melalui usaha. Sesuatu bisa disebut dengan cita-cita apabila telah terjadi usaha untuk mewujudkan sesuatu yang dianggap cita-cita itu.
Cita-cita itu perasaan hati yang merupakan suatu keinginan yang ada dalam hati. Cita-cita yang merupakan bagian atau salah satu unsur dari pandangan hidup manusia, yaitu sesuatu yang ingin digapai oleh manusia melalui usaha. Sesuatu bisa disebut dengan cita-cita apabila telah terjadi usaha untuk mewujudkan sesuatu yang dianggap cita-cita itu.
Kita bisa menjadi seperti apa yang
kita cita-citakan
Rhonda
Byrne, penulis buku The Secret, Michael J. Losier, penulis buku The law Of
Atraction, mengatakan bahwa apa yang kita inginkan, kemudian kita bayangkan
dalam benak kita dengan segenap perhatian dan energi, maka hal tersebut akan
menjadi kenyataan dalam hidup kita. Andre Wongso, motivator terkenal Indonesia,
mengatakan anda bisa menjadi seperti apa yang anda inginkan. Muhammad
Rosulullah menyampaikan bahwa Tuhan berfirman “Aku mengikuti sangkaan hambaKu,
jika sangkaanya baik maka baiklah baginya, jika sangkaanya buruk maka buruklah
baginya”. Kalau kita berprasangka bahwa Tuhan akan menjadikan kita orang yang
berhasil, maka oleh Tuhan kita akan dijadikan berhasil.
Ketika kita
menginginkan sesuatu dengan keinginan yang kuat dan dengan keyakinan, maka otak
kita akan berusaha mencari solusi-solusi kreatif bagaimana cara memperolehnya.
Demikian pula jika kita mencita-citakan sesuatu maka otak kita akan berusaha
mencari solusi-solusi bagaimana cara mencapainya. Di bawah ini adalah sebuah
ilustrasi berkaitan dengan keinginan yang kuat dan memunculkan solusi-solusi
kreatif.
Sepasang
suami istri pulang dari perjalanan jauh dan mereka sangat haus, sesampai di
dalam rumah sang suami langsung buka kulkas, dan membayangkan betapa nikmat dia
minum pepsi yang dingin dari dalam kulkas. Kemudian mencari pembuka botol
ternyata tidak ditemukan. Dicarilah cara lain, dicungkilnya tutup botol
tersebut dengan sudut pinggiran tembok dapur, ternyata malah temboknya yang
cuil dan botol tidak berhasil terbuka. Dicobanya lagi dengan ujung pisau, tidak
berhasil, masih tidak putus asa lalu mencari gunting untuk melubanginya. Apapun
diupayakan caranya untuk membuka botol tersebut, namun guntingpun tidak
ditemukan, ahirnya pakupun boleh. Ahirnya dengan batu dan paku dia bisa
menikmati pepsi seperti yang dicita-citakan.
Istrinya
juga penggemar pepsi, namun melihat perjuangan suaminya ia mengatakan “ah…
bukan pepsi juga nggak apa-apa, air juga cukup nikmat untuk menghalau dahaga”.
Istrinya ini punya pilihan lain, baginya air sudah cukup, tidak harus berjuang
demikian berat untuk membuka botol.
Dalam
bercita-cita, kita diberi banyak pilihan, bebas memilih, benar-benar bebas
memilih. Boleh menjadi kaya, menjadi orang berilmu, menjadi terkenal,
bermanfaat untuk orang banyak, atau ingin menjadi orang biasa saja. Cita-cita
adalah sebuah pilihan jalan hidup, kita tinggal membuatnya kemudian percayakan
kepada Allah maka Allah akan menunjukkan jalannya. Masalahnya adalah, banyak
orang tidak punya cita-cita. Jika tidak punya cita-cita, hidup kita tidak ada yang
berubah, kecuali menjadi tua, sakit dan mati, tak berarti, tanpa pernah ada
yang mencatat keberadaan kita di dunia.
Kebajikan atau kebaikan atau perbuatan yang
mendatangkan kebaikan pada hakekatnya sama dengan perbuatan moral, perbuatan
yang sesuai dengan norma-norma agama dan etika. Makna kebajikan Manusia berbuat
baik, karena menurut kodratnya manusia itu baik, mahluk bermoral. Atas dorongan
suara hatinya manusia cenderung berbuat baik Manusia adalah seorang pribadi
yang utuh yang terdiri atas jiwa dan badan. Manusia merupakan mahluk sosial:
manusia hidup bermasyarakat, manusia saling membutuhkan, saling menolong,
saling menghargai sesama anggota masyarakat. Sebaliknya pula saling mencurigai,
saling membenci, saling merugikan, dan sebagainya. Sebagai mahluk pribadi,
manusia dapat menentukan sendiri apa yang baik dan apa yang buruk. Baik buruk
itu ditentukan oleh suara hati. Suara hati adalah semacam bisikan di dalam hati
yang mendesak seseorang, untuk menimbang dan menentukan baik buruknya
suatu perbuatan, tindakan atau tingkah laku.
https://limitationeye.wordpress.com/2012/04/24/pengertian-tentang-cita-cita/
http://jiwareformasi.blogspot.com/2012/06/pengertian-kebajikan.html
Tidak ada komentar:
Posting Komentar